Tuesday 29 March 2016

Semua Pasti Mati Bila Hari Kiamat Telah Tiba

Semua Pasti Mati Bila Hari Kiamat Telah Tiba
Semua Pasti Mati Bila Hari Kiamat Telah Tiba - Firman Allah dalam surat Azzumar :

"Dan ditiuplah sangkakala maka matilah apa yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa yang di kehendaki Allah. Kemudian di tiup sekali lagi sangkakala itu kemudian mereka berdiri menunggu keputusannya masing-masing (Q.S Azzumar : 68)


Yang dimaksud dengan Ash Sha'aq dalam ayat tersebut yaitu kematian pada saat itu juga dan kematian ini menimpa siapa saja yang ada di langit maupun yang di bumi kecuali siapa yang di kehendaki oleh Allah SWT, ada juga yang berpendapat kecuali Israfil kemudian diapun mati setelah itu.

Semua Pasti Mati Bila Hari Kiamat Telah Tiba


Ada tiga tiupan yang sangat menentukan dalam menjalani kehidupan ini, terutama sekali bagi manusia : Adapun tiupan pertama, sebagaimana firman Allah SWT :

"Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada hari pertama tiupan pertama mengguncangkan alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua (An-Nazi'at : 6-8)

Tiupan kedua
yaitu saat matinya semua yang namanya hidup baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi.

Tiupan ketiga yaitu tiupan yang bangkit kembali semua makhluk yang sudah mati pada hari kiamat, Allah SWT berfirman :

Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka menunggu keputusan masing-masing (Q.S Azzumar : 68)

Maksud dari ayat tersebut adalah Allah SWT menghidupkan kembali semua manusia yang telah menjadi tulang belulang dan bangkai supaya mereka melihat bagaimana dahsyatnya hari kiamat itu.

Namun Al Qurthubi berpendapat  : tiupan tersebut terjadi dua kali bukan tiga kali, sedangkan Ibnu Katsir berpendapat dalam tafsirnya bahwa firman Allah :

Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak dapat pula kembali pada keluarganya. (Q.S Yaasin : 49-50).

Maksud ayat tersebut menurut beliau adalah suatu tiupan yang mengejutkan, dimana ditiupkan sangkakala yang mengejutkan manusia, pada saat itu manusia berada di pasar-pasar sebagaimana kebisaan mereka saling bertengkar dan berselisih pendapat, ketika mereka sedang berbuat demikian, tiba-tiba Allah SWT memerintahkan Israfil untuk meniupkan sangkakala dengan tiupan panjang lalu matilah siapa saja yang ada di langit dan di bumi, sebagaimana firman Allah SWT :

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu, sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu suatu kejadian yang sangat besar dahsyatnya pada hari ketika kamu melihat kegoncangan itu lalailah wanita yang sedang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya, dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk padahal sebenarnya mereka tidak dalam keadaan mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras. (Q.S Al Ahzab : 1-2)


Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abi Hurairah beliau berkata,
Rasulullah SAW bersabda :

Kiamat itu datang tatkala dua orang yang sedang melanggar pakaiannya, lalu keduanya tidak jadi untuk berjual beli dan tidak mampu melipatnya, kiamat juga datang tatkala orang menuangkan air ke tempatnya, namun ia tidak sempat meminumnya, kiamat datang tatkala seseorang selesai memerah susu dari binatang ternaknya, namun ia tidak sempat menikmatinya, dan kiamat datang tatkala seseorang sudah mengangkat suapan makanannya ke mulutnya, namun ia tidak sempat memakannya.

Inipula yang digambarkan dalam ayat 31 surat Al An'am :

"Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendutakan pertemuan mereka dengan Tuhan, sehingga apabila datang hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata : "Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami akan hari kiamat itu!". Sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya, ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul itu (Al An'am : 31).

Yang dimaksud dengan kelalaian pada hari kiamat ituu adalah kurangnya persiapan untuk menghadapinya, dan tidak membenarkan akan datang hari kiamat itu, sedangkan kata-kata "Al-Baghtah" : artinya dengan tiba-tiba.
Read more

Taubat Tidak Diterima Tatkala Kematian Sudah Tiba

Taubat Tidak Diterima Tatkala Kematian Sudah Tiba
Taubat Tidak Diterima Tatkala Kematian Sudah Tiba - Allah SWT berfirman :

Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat orang-orang yang mempunyai kejahatan lantaran kejahilan yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang Allah terima taubatnya dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang apabila datang ajal kepada seseorang diantaranya mereka barulah ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itulah kami sediakan azab yang pedih. (Q.S Al An'am 17-18)

Allah SWT tidak memasukan dalam klasifikasi orang-orang yang bertaubat bila dia bertaubat tatkala kematian telah tiba maka jadilah dia orang-orang yang berputus asa. Sebagaimana hal ihwalnya Fir'aun tatkala dia sudah tenggelam dalam air maka tidak ada sama sekali manfaat keimanan yang dia tonjolkan, karena taubat pada saat itu sudah tidak diterima lagi dan terlambat. Pada saat itu beban atau taklif sudah dicabuut, artinya tidak ada lagi kesempatan bagi orang-orang mengerjakan kejahatan untuk bertaubat bila kematian itu telah tiba. Tidak pula diterima bagi orang-orang yang yang mati dalam kekufuran untuk bertaubat pada hari kiamat.

 

Taubat Tidak Diterima Tatkala Kematian Sudah Tiba


Ada yang berpendapat kejahatan yang dimaksud disini adalah kekufuran, sehingga pengertian dari ayat tersebut adalah tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat atas kekufurannya tatkala kematian itu tiba. Demikian pula tidak diterima taubat bagi orang yang mati dalam keadaan kafir. Allah SWT berfirman :

Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu hingga apabila datang kematian pada seseorang  dari mereka dia berkata : Ya Tuhanku kembalikanlah aku ke dunia agar aku berbuat amal yang soleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali, tidak sesungguhnya itu hanya perkataan yang di ucapkan saja. Dan dihadapkan mereka ada dinding sampai mereka di bangkitka. (Q.S Al mukminun 99-100)


Ini berarti tidak ada taubat tatkala datangnya kematian. Sesungguhnya Allah  SWT menempatkan manusia pada masa alam kubur yakni antara masa kematian dan masa kebangkitan didalam kuburnya masing-masing dimana mereka tidak dapat melaksanakan amalan-amalan yang mereka tinggalkan selama hidup di dunia, tidak pula mereka dapat memperbaiki kerusakan yang pernah mereka buat sebagaiman Allah SWT berfirman :

Dan alangkah ngerinya jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukan kepalanya di hadapan Tuhannya mereka berkata : "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar maka kembalikanlah kami ke dunia kami akan mengerjakan amal shaleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin" ( Q.S As Sajadah : 12)


Sebagaimana Firman Allah Pula :

Dan mereka bertindak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, Keluarkanlah kami niscaya kami akan melaksanakan amal yang shaleh lagi beriman". Dan Kami memanjangkan umurmu dalam waktu yang cukup untuk berfikir bagi orang-orang yang mau berfikir, dan apakah tidak  datang kepadamu pemberi peringatan? maka rasakanlah azab Kami dan tidak ada bagi orang-orang yang dhalim seorang penolon pun. (Q.S Fathir : 37)

Mereka meminta kembali ke dunia tatkala waktunya telah luput, yakni pada saat itu mereka dikumpulkan dan akan dinampakkan amal oleh Allah Rabul' izzati sedangkan mereka setelah itu akan dimasukan ke api jahanam. Dalam surat Saba' Allah berfirman :

Alangkah hebatnya jikalau mereka orang-orang kafir terperanjat ketakutan pada hari kiamat : maka mereka tidak melepas diri dan mereka terperangkap dalam jarak yang dekat untuk ke neraka. Dan diwaktu itu mereka berkata : "kami beriman kepada Allah", bagaimanakah mereka dapat mencapai (keimanan) dari tempat yang jauh itu dan sesungguhnya mereka telah mengingkari Allah waktu dan telah menduga sesuatu yang ghaib dari tempat yang jauh. Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingin sebagaiman yang dilakukan terhadap oran-orang yang serupa dengan mereka pada hari dahulu. Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) dalam keraguan yang mendalam (Q.S Saba' 51-54)


Kata-kata "At-Tanawusy" dalam ayat tersebut maksudnya adalah mencapai mendapatkan sehingga berarti dimana mereka dapat mencapai keimanan dari tempat yang jauh itu, yakni setelah mereka melihat bagaimana pedihnya azab pada hari kiamat itu, maka mereka baru mau beriman kepada Allah dan rasul-Nya, padahal tempat beriman itu sudah jauh yaitu di dunia. Di awal ayat Allah menyebutkan : dan alangkah hebatnya kalau kamu melihat ketika mereka orang-orang kafir terperanjat ketakutan : artinya tatkala kematian mendatangi mereka.

Demikian pengertian tentang taubat. Maka gunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk hal-hal yang bermanfaat yang bisa menambah bekal untuk di alam kekal nantinya karena Taubat Tidak Diterima Tatkala Kematian Sudah Tiba.
Read more

Monday 28 March 2016

Setelah Kematian Dunia Apakah di Akhirat Ada Akhirnya


Setelah Kematian Dunia Apakah di Akhirat Ada Akhirnya

Kematian hanya sekali saja


Rahasia Kematian - Manusia mati hanya sekali saja, itulah waktu perpindahan kehidupan dari kehidupan dunia untuk menuju kehidupan yang kekal dan abadi, tidak ada kematian setelah itu namun dia akan hidup kekal selama-lamanya. Namun yang menjadi pertanyaan bagi si mati adalah dia hendak kemana? itulah pertanyaan yang besar.

Kematian untuk berpisah dengan dunia ini terjadi pada setiap pribadi insan dan pada diri makhluk, tatkala ajal datang merenggut nyawa dia pun akan merasakan kematian itu sekali saja, apakah dia itu berada di langit ataupun dia yang berada di bumi atas kehendak Allah SWT.

Dalam surat As-Shafaat Allah SWT menjelaskan tentang kebahagiaan dan kegembiraan yang terucap dari lidah penghuni surga, mereka sangat merasa bahagia terhadap apa yang Allah sediakan untuk mereka berupa kesenangan abadi selama-lamanya. Sebagaimana firman Allah SWT :

Jika tidak karena adanya ni'mat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka). Maka apakah kita tidak akan mati? Melainkan hanya kematian kita pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan di siksa (di akhirat ini)?. Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar. Untuk kemenangan seperti ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja. (Q.S Shaffaat : 57-61)

Orang-orang yang di beri rahmat oleh Allah SWT dan diberi petunjuk kepada mereka kepada jalan yang benar, nanti mereka akan bersenang-senang dengan kenikmatan surga dimana mereka saling berbicara  dengan teman-temannya disana : (Maka apakah kita tidak akan mati?) Apakah kita akan merasakannya (kenikmatan itu selama-lamanya? (? Melainkan hanya kematian kita pertama saja (di dunia)  yaitu kematian di dunia, dialog itu berlangsung ketika mereka menikmati rahmat serta rasa gembira dengan segala yang di anugrahkan oleh Allah SWT kepada mereka berupa nikmat surga yang tiada terputus, mereka akan abadi menikmati anugrah Allah tersebut dan tidak akan mati selama-lamanya.
Read more

Matinya Jiwa Pada Saat Seseorang Sedang Tidur

Matinya Jiwa Pada Saat Seseorang Sedang Tidur 
Matinya Jiwa Pada Saat Seseorang Sedang Tidur - Allah SWT berfirman dalam surat Az Zumar :

Allah memegang jiwa orang ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya : maka Dia tahanlah jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (Q.S Az Zumar : 42)

Yaitu Dia akan mencabut nyawanya tatkala ajalnya sudah tiba dan mengeluarkan ruh dari jasadnya memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya artinya jiwa yang belum mati itu beristirahat sejenak, karena ia belum datang. (Maka Dia tahanlah jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya) dan ayat tidak menyinggung jasad, dimana ruh berada di dalamnya. (Dan Dia melepaskan jiwa yang lain) yaitu jiwa yang sedang tidur kemudian dikembalikan pada
 jasad tersebut rasa geraknya dan aktif kembali. Maka dapat dibedakan dua keadaan yaitu :

1. Keadaan ketika ruh dicabut dari jasad itulah namanya Wafat Kubra

2. Dan satu lagi ketika ruh beristirahat maka itulah yang dinamakan dengan namanya Wafat Sughra (mati kecil).

Dalam shahih Bukhari Muslim diriwayatkan sebuah Hadits dari Abi Hurairah ra beliau berkata
Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam bersabda :

"Apabila seorang kamu merebahkan dirinya keatas kasurnya (tempat tidurnya) maka mengipas sarungnya karena dia tidak akan mengetahui apa yang menempati tempatnya itu, kemudian hendaklah dia membaca ''bismika rabbi wadha'tu janbii, wabikar fa'hu, insabta fadhu bihi I'badakassalihim ("Dengan Nama-Mu Rabbi aku letakan rusukku (untuk tidur) dan dengan        (nama-Mu aku mengangkatnya, jikalau engkau mengambil jiwaku maka sayangilah dia dan jika Engkau istirahatkan jiwaku maka peliharalah dia sebagaimana Engkau pelihara jiwa orang-orang yang shalih)". (H.R Bukhari dan Muslim)
Read more

Hari Kematian Pasti Datang Setiap Insan Pasti Mersakannya

Hari Kematian Pasti Datang Setiap Insan Pasti Mersakannya
Hari Kematian Pasti Datang Setiap Insan Pasti Mersakannya - Dalam sebuah syair yang lain disitu terukirkan:

Kematian laksana dua pintu yang semua insan akan memasukinya. Alangkah herannya daku setelah pintu bukanlah rumah.

Setiap manusia mengetahui bahwa keberadaanyna didunia ini akan berakhir yang tanpa diketahui kapan, dimana, dan jalan mana kematian itu akan datang, Firman Allah SWT :

Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun dapat mengetahui dibumi mana dia akan mati (Q.S Al Lukman : 34)

Firman Allah Subhanahu Wata'ala dalam surat An-Nisa'ayat 78 : Dimana saja kamu berada kematian akan mendapatkan kamu kendatipun kamu didalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (Q.S An-Nisaa : 78)

Maka dapat di katakan bahwa : "Sesungguhnya takut mati merupakan hal yang sudah lumrah pada setiap insan. Karena kematian merupakan hal yang dapat melenyapkan kehidupan kita dengaan jalan yang berbeda-beda dengan sebab yang yang bermacam pula, baik sebab itu di luar seperti bencana alam, ataupun sebab dari dirnya sendiri seperti sakit yang menimpa seseorang ataupun musibah lainnya, bahkan karena ada suatu pekerjaan yang amat melelahkan. 

Berita tentang kematian ini tercantum dalam beberapa ayat Al Qur'an Al Karim untuk memberi suatu ketetapan dan memberi pemahaman yang lebih luas tentang akan datangnya kematian itu. Maka alangkah baiknya kalau kita memahami  tentang ayat-ayat secara baik.  Supaya tertancap dalam jiwa dan tertanam dalam hati kesadaran diri terhadap masalah kematian ini. 

Contohnya seperti firman Allah Subhanahu Wata'ala (Setiap jiwa pasti merasakan mati) merupakan suatu ungkapan dalam Al Qur'an yang tidak hanya bertujuan supaya kita memehami bahwa kematian itu pasti datang, namun lebih dari itu supaya kita beramal sebagai persiapan menghadapi kehidupan yang kan datang, terus-menerus kekal unutk selama-lamanya, kematian itu adalah suatu hal yang pasti akan tiba, yang kemudian berpindah pada kehidupan lain yang abadi dan tiada akhirnya yakni kehidupan setelah mati.

Sebagimana firman Allah SWT :


Kamu akan diberikan ganjaran-gajaranmu pada hari kiamat. Kemudian akan memasuki tempat yang abadi selam-lamanya (Barangsiapa yang di keluarkan dari neraka dan dimasukan kedalam surga maka sungguh dia mendapatkan keberuntungan). Maka tidak perlu untuk terlalu tamak dalam kehidupan yang fana ini dimana manusia hidup di alam dunia yang bersifat sementara ini saja, kemudian dia dan alam inipun pasti akan binasa.

Meskipun dunia merupakan tempat dimana kita tinggal dan disana pula kita mempersiapkan bekal menuju akhirat kelak, namun hal itu merupakan hubungan sementara, bukan merupakan kesenangan yang dicari oleh orang-orang bodoh yang lalai akan hakikat kehidupan yang fana ini, sehingga mereka menjadikan dunia tujuan akhiratnya, sebagimana firman Allah SWT :

Kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan "(Q.S Ali Imran  : 185).  Dalam surat Al An biya ayat 35 Allah SWT berfirman yang artinya :

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan ( Yang sebenar-benarnya). Dan hayanya kepada kamilah kamu di kembalikan.

Ujian tersebut  sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abas r.a : Kami (Allah SWT) menguji kamu dengan kesusahan dan kemudahan, kesehatan dan sakit, keadaan kaya dan miskin dengan yang halal dan yang haram, dengan keta'atan dan kemaksiatan, dengan petunjuk dan kesesatan, supaya Kami lihat bagaiman syukurmu kepada Kami dan kesabaranmu (Dan kepada kamilah kamu akan kembali), maksudnya kamu tidak akan kembali kepada selain Kami, Kemudian kami akan membalas semua amal-amalmu.

Dan mulai detik ini mari kita sama-sama persiapkan diri kita dengan hal-hal yang baik untuk menyambut datangnya kematian yang sewaktu-waktu datang kepada kita karena kita tidak akan pernah tahu kapan itu terjadi dan Hari Kematian Pasti Datang Setiap Insan Pasti Mersakannya
Read more

Arti Suatu Kematian Menurut Agama Islam

Arti Suatu Kematian Menurut Agama Islam
Arti Suatu Kematian Menurut Agama Islam - Kematian tidak  hanya menunjukan ketiadaan dan kafanan, namun kematian merupakan putusnya hubungan antara tubuh dan jasad, terpisahlah antara keduanya, berubahlah keadaannya, berarti pula berpindahnya dari suatu kehidupan ke kehidupan yang lain.

Kematian merupakan suatu musibah yang amat hebat 


Allah pulalah yang menamakannya sebagai "musiabah" sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur'an Al karim:

Lalu kamu ditimpa bahaya kematian (Q S Al Maidah: 106)

Kematian merupakan hal yang akan dialami oleh setiap mahkluk yang ada di atas permukaan bumi ini, tidak ada bedanya satu dengan yang lain, Allah Subhanahu Wata'ala berfirman dalam Al Quran Al Karim:

Tiap-tiap yang berjiwa akan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukan dalam surga maka sungguh dia telah beruntun. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Q.S Al Maidah : 185)

Maka hendaklah kita tanamkan suatu hakikat dalam diri kita : bahwa kehidupan di atas muka bumi ini hanyalah sementara, terbatas oleh waktu dan ajal, yang akhirnya waktu kematian itu pasti akan datang dan kehidupan itu pasti akan berakhir...Semua akan merasakan mati baik itu orang shaleh ataupun itu orang jahat... Al Qurthubi meriwayatkan tentang firman Allah Subhanahu Wata'ala : (Zaiqatul Maut) yang berarti merasakan akan kematian tersebut.

Yang mana tak seorang pun manusia yang dapat lari daripadanya, demikian pula semua yang namanya hidup pasti akan menemukan mati. Umayyah bin Abi As Silath dalam syairnya yang indah mengisyaratkan:

Barangsiapa yang tidak mati di waktu muda niscaya akan datang matinya itu di waktu tua.
Read more