Semua Pasti Mati Bila Hari Kiamat Telah Tiba - Firman Allah dalam surat Azzumar :
"Dan ditiuplah sangkakala maka matilah apa yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa yang di kehendaki Allah. Kemudian di tiup sekali lagi sangkakala itu kemudian mereka berdiri menunggu keputusannya masing-masing (Q.S Azzumar : 68)
Yang dimaksud dengan Ash Sha'aq dalam ayat tersebut yaitu kematian pada saat itu juga dan kematian ini menimpa siapa saja yang ada di langit maupun yang di bumi kecuali siapa yang di kehendaki oleh Allah SWT, ada juga yang berpendapat kecuali Israfil kemudian diapun mati setelah itu.
Ada tiga tiupan yang sangat menentukan dalam menjalani kehidupan ini, terutama sekali bagi manusia : Adapun tiupan pertama, sebagaimana firman Allah SWT :
"Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada hari pertama tiupan pertama mengguncangkan alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua (An-Nazi'at : 6-8)
Tiupan kedua yaitu saat matinya semua yang namanya hidup baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi.
Tiupan ketiga yaitu tiupan yang bangkit kembali semua makhluk yang sudah mati pada hari kiamat, Allah SWT berfirman :
Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka menunggu keputusan masing-masing (Q.S Azzumar : 68)
Maksud dari ayat tersebut adalah Allah SWT menghidupkan kembali semua manusia yang telah menjadi tulang belulang dan bangkai supaya mereka melihat bagaimana dahsyatnya hari kiamat itu.
Namun Al Qurthubi berpendapat : tiupan tersebut terjadi dua kali bukan tiga kali, sedangkan Ibnu Katsir berpendapat dalam tafsirnya bahwa firman Allah :
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak dapat pula kembali pada keluarganya. (Q.S Yaasin : 49-50).
Maksud ayat tersebut menurut beliau adalah suatu tiupan yang mengejutkan, dimana ditiupkan sangkakala yang mengejutkan manusia, pada saat itu manusia berada di pasar-pasar sebagaimana kebisaan mereka saling bertengkar dan berselisih pendapat, ketika mereka sedang berbuat demikian, tiba-tiba Allah SWT memerintahkan Israfil untuk meniupkan sangkakala dengan tiupan panjang lalu matilah siapa saja yang ada di langit dan di bumi, sebagaimana firman Allah SWT :
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu, sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu suatu kejadian yang sangat besar dahsyatnya pada hari ketika kamu melihat kegoncangan itu lalailah wanita yang sedang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya, dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk padahal sebenarnya mereka tidak dalam keadaan mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras. (Q.S Al Ahzab : 1-2)
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abi Hurairah beliau berkata,
Rasulullah SAW bersabda :
Kiamat itu datang tatkala dua orang yang sedang melanggar pakaiannya, lalu keduanya tidak jadi untuk berjual beli dan tidak mampu melipatnya, kiamat juga datang tatkala orang menuangkan air ke tempatnya, namun ia tidak sempat meminumnya, kiamat datang tatkala seseorang selesai memerah susu dari binatang ternaknya, namun ia tidak sempat menikmatinya, dan kiamat datang tatkala seseorang sudah mengangkat suapan makanannya ke mulutnya, namun ia tidak sempat memakannya.
Inipula yang digambarkan dalam ayat 31 surat Al An'am :
"Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendutakan pertemuan mereka dengan Tuhan, sehingga apabila datang hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata : "Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami akan hari kiamat itu!". Sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya, ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul itu (Al An'am : 31).
Yang dimaksud dengan kelalaian pada hari kiamat ituu adalah kurangnya persiapan untuk menghadapinya, dan tidak membenarkan akan datang hari kiamat itu, sedangkan kata-kata "Al-Baghtah" : artinya dengan tiba-tiba.
Read more
"Dan ditiuplah sangkakala maka matilah apa yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa yang di kehendaki Allah. Kemudian di tiup sekali lagi sangkakala itu kemudian mereka berdiri menunggu keputusannya masing-masing (Q.S Azzumar : 68)
Yang dimaksud dengan Ash Sha'aq dalam ayat tersebut yaitu kematian pada saat itu juga dan kematian ini menimpa siapa saja yang ada di langit maupun yang di bumi kecuali siapa yang di kehendaki oleh Allah SWT, ada juga yang berpendapat kecuali Israfil kemudian diapun mati setelah itu.
Semua Pasti Mati Bila Hari Kiamat Telah Tiba
Ada tiga tiupan yang sangat menentukan dalam menjalani kehidupan ini, terutama sekali bagi manusia : Adapun tiupan pertama, sebagaimana firman Allah SWT :
"Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada hari pertama tiupan pertama mengguncangkan alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua (An-Nazi'at : 6-8)
Tiupan kedua yaitu saat matinya semua yang namanya hidup baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi.
Tiupan ketiga yaitu tiupan yang bangkit kembali semua makhluk yang sudah mati pada hari kiamat, Allah SWT berfirman :
Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka menunggu keputusan masing-masing (Q.S Azzumar : 68)
Maksud dari ayat tersebut adalah Allah SWT menghidupkan kembali semua manusia yang telah menjadi tulang belulang dan bangkai supaya mereka melihat bagaimana dahsyatnya hari kiamat itu.
Namun Al Qurthubi berpendapat : tiupan tersebut terjadi dua kali bukan tiga kali, sedangkan Ibnu Katsir berpendapat dalam tafsirnya bahwa firman Allah :
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak dapat pula kembali pada keluarganya. (Q.S Yaasin : 49-50).
Maksud ayat tersebut menurut beliau adalah suatu tiupan yang mengejutkan, dimana ditiupkan sangkakala yang mengejutkan manusia, pada saat itu manusia berada di pasar-pasar sebagaimana kebisaan mereka saling bertengkar dan berselisih pendapat, ketika mereka sedang berbuat demikian, tiba-tiba Allah SWT memerintahkan Israfil untuk meniupkan sangkakala dengan tiupan panjang lalu matilah siapa saja yang ada di langit dan di bumi, sebagaimana firman Allah SWT :
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu, sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu suatu kejadian yang sangat besar dahsyatnya pada hari ketika kamu melihat kegoncangan itu lalailah wanita yang sedang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya, dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk padahal sebenarnya mereka tidak dalam keadaan mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras. (Q.S Al Ahzab : 1-2)
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abi Hurairah beliau berkata,
Rasulullah SAW bersabda :
Kiamat itu datang tatkala dua orang yang sedang melanggar pakaiannya, lalu keduanya tidak jadi untuk berjual beli dan tidak mampu melipatnya, kiamat juga datang tatkala orang menuangkan air ke tempatnya, namun ia tidak sempat meminumnya, kiamat datang tatkala seseorang selesai memerah susu dari binatang ternaknya, namun ia tidak sempat menikmatinya, dan kiamat datang tatkala seseorang sudah mengangkat suapan makanannya ke mulutnya, namun ia tidak sempat memakannya.
Inipula yang digambarkan dalam ayat 31 surat Al An'am :
"Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendutakan pertemuan mereka dengan Tuhan, sehingga apabila datang hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata : "Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami akan hari kiamat itu!". Sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya, ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul itu (Al An'am : 31).
Yang dimaksud dengan kelalaian pada hari kiamat ituu adalah kurangnya persiapan untuk menghadapinya, dan tidak membenarkan akan datang hari kiamat itu, sedangkan kata-kata "Al-Baghtah" : artinya dengan tiba-tiba.